Jumat, 04 November 2011

Role Play Ruang Lingkup Kebidanan Pengorganisasian

Pagi hari disebuah rumah keluarga pak Ade ketika sedang sarapan pagi.


Bu Ani : Huek..huek..( muntah – muntah)
Pak Ade : (heran dan bingung) ada apa dek? Kok kamu mual – mual terus? Muka juga terlihat pucat.kamu sakit ya dek?
Bu Ani : Nggak tau Kang Mas, dari tadi pengennya muntah terus,mungkin saya masuk angin mas.
Pak Ade : O,ya udah dek,kamu minum obat aja dulu.
Bu Ani : ya kang mas.

Dua hari kemudian , ketika sang suami pulang dari sawah, Bu Ani sedang memasak di dapur,namun lagi – lagi Ibu Ani mual karena tidak tahan dengan bau bawang , seketika Pak Ade menghampiri istrinya yang sedang mual – mual tersebut.


Pak Ade : (Heran) Kenapa lagi dek? Kok kamu mual – mual lagi , bukannya kemarin kamu udah minum obat?
Bu Ani : udah kok mas , tapi ngga tau juga kok sampai sekarang saya masih mual – mual padahal biasanya habis minum obat mual – mualnya ga kambuh lagi.(sambil memegang perut).
Pak Ade : kalau begitu dek , kita pergi berobat ke ibu bidan aja ya,kang mas khawatir kamu kenapa – napa.
Bu Ani : ya kang mas,saya ganti baju dulu ya.


Sesampainya di rumah ibu bidan.

Pak Ade : (Mengetuk Pintu).

Bu Bidan : Silakan masuk pak , Buk (sambil tersenyum dengan ramah).
Pak Ade : Selamat pagi Bu.
Pak ade dan bu ani masuk kedalam dengan posisi berdiri.
Bu Bidan : silakan duduk buk , pak. Ada yang bisa saya bantu?
Bu Ani : Begini Bu, dari kemarin saya pengennya mual – mual terus,kemudian kepala saya juga pusing.kemarin saya sudah minum obat , tapi mual dan pusing saya juga belum hilang. Gimana cara mengatasinya bu?
Bu Bidan : O begitu ya..( sambil mencatat keluhan pasien) , kalau boleh saya tahu apakah siklus haid ibu lancar??
Bu Ani : seingat saya , sudah 3 bulan saya ga haid lagi buk.
Bu Bidan : Kalau Begitu Ibu ke toilet dulu , kemudian ibu tampung sedikit air urin ibu di dalam gelas ini ya.
Bu Ani : baik bu bidan , saya ke toilet dulu ya mas.
Pak Ade : ya dek , hati – hati ya.
Beberapa saat kemudian Bu Ani keluar dari toilet sambil membawa sampel urin.
Bu Ani : bu bidan , ini urinenya.
Bu Bidan : O ya bu. (sambil mengambil botol berisi urine ibu Ani).
Kemudian Ibu Bidan mengambil tespect dan langsung memeriksa urine sang ibu. Beberapa saat kemudian...
Pak Ade : gimana hasilnya bu bidan.
Bu Bidan : selamat ya pak hasilnya positif , sebentar lagi bapak akan menjadi seorang ayah.
Pak Ade : Alhamdullilah ( Senang sambil memeluk sang istri).
Bu Bidan : ini hamil yang pertama ya buk?
Bu Ani : ya buk ini hamil yang pertama( sambil tersenyum).
Bu Bidan : kalau begitu sekali lagi selamat ya buk , pak .
Pak Ade : terima kasih ya bu Bidan (sambil memberikan uang jasa kepada ibu bidan tersebut).
Beberapa jam kemudian , datanglah seorang ibu hamil yang lain ke klinik bidan tersebut.
Bu Ayu : tok..tokk
Bu Bidan : silakan masuk buk,
Ibu ayu : (masuk dan langsung duduk).
Bu Bidan : ada yang bisa saya bantu buk?
Bu Ayu : begini buk , akhir – akhir ini saya sering mual – mual , kepala saya pusing dan saya juga telat haid 3 bulan. Saya ingin memeriksa apakah saya hamil atau tidak.
Bu Bidan : o begitu ya buk , kalau begitu silakan ibu pergi ke toilet dan tabung ini untuk menampung urine ibuk.
Bu Ayu : ya buk terima kasih (sambil meninggalkan tempat tersebut).
Setelah beberapa menit kemudian Bu ayu keluar sambil membawa sampel urine. Kemudian Bu bidan mengambil tespect dan menguji sampel urine tersebut dan beberapa saat kemudian keluar hasilnya.
Bu Bidan : selamat ya buk , ibu positif hamil.
Bu Ayu : oowh (dengan ekspresi wajah yang biasa saja)
Bu Bidan : ibu kok sendirian ke sini? Kemana suaminya, buk?
Bu Ayu : suami saya lagi kerja buk.
Bu Bidan : ibu lain kali kalau mau memeriksa kehamilannya, suaminya diajak aja buk. Biar suami ibu tahu perkembangan janinnya ibu dan lebih memperhatikan kondisi ibu kedepannya.
Bu Ayu : oooh iya lah bu bidan. Terimakasih ya buk.
6 bulan kemudian bu Ani dan sang suami datang ke klinik ibu bidan untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya.
Pak Ade : tok…tok…tok

Bu Bidan : silahkan masuk bapak dan ibu ( sambil senyum ). Mau memeriksa kehamilannya ya buk?
Bu Ani : iya buk.
Bu bidan : ya udah kalau begitu ibu berbaring dulu di tempat tidur .
Bu Ani : iya buk ( langsung berbaring )
Bu Bidan kemudian langsung memeriksa kondisi janin bu Ani.
Bu Ani : bagaimana bu bidan? Baik-baik saja kan bayi didalam perut saya?
Bu Bidan : sehat-sehat saja kok buk. Tapi ibu harus banyak istirahat, makanannya harus di jaga ya buk , sebisa mungkin banyak mengonsumsi makanan yang bergizi dan minum vitamin .
Pak Ade : maaf buk, makanan yang bergizi itu seperti apa contohnya buk?
Bu Bidan : begini pak, makanan yang bergizi itu tidak perlu mahal tapi yang penting mengandung protein seperti ikan, telur dan makan sayur-sayuran dan mengandung kabohidrat dan diusahakan minum susu .
Pak Ade : owh begitu ya bu bidan, akan saya usahakan .
Bu Bidan : baiklah kalau begitu. ini vitaminnya buk , jangan lupa diminum ya buk.
Pak Ade : berapa biayanya buk?
Bu Bidan : seperti biasa buk.
Bu Ani dan Pak Ade : terimakasih ya bu bidan.
Dua hari kemudian ibu Ayu dan pak Geng datang ke klinik ibu bidan.
Pak Geng : Tok.tok.tok.
Bu Bidan : Silahkan masuk bapak, ibu, mau memeriksa Kehamilan ya bu?
Bu Ayu : Iya ni bu.
Bu Bidan : Ini suaminya ya bu?
Bu Ayu : Iya bu.
Bu Bidan : Baguslah, lain kali kalau waktu memeriksa kehamilan bapak diajak aja ya bu.


Bu Bidan : Iya deh bu.
Bu Bidan : Silahkan baring ditempat tidur ya bu. (Bu bidan tersenyum). Maaf bu saya periksa dulu ya perutnya.
Bu Ayu : Silahkan bu.
(Ibu bidan memeriksa dan setelah selesai bu ayu pun duduk dikursi bersama suaminya sambil menceritakan keluhan yang ia rasakan )
Bu Ayu :oooo iya bu akhir-akhir ini pada celana dalam saya terdapat flek-flek darah. Padahal pada waktu hamil pertama saya tidak pernah mengalami hal seperti ini.
Bu bidan : Apakah ibu pernah jatuh atau kurang istirahat gitu?
Bu Ayu : Ngak pernah bu. Alhamdulillah kehamilan saya jaga tapi kenapa ya bu saya bisa mengalami hal seperti ini?
Bu Bidan : Gimana ya bu. Jujur saya belum pernah menangani kasus seperti ini. Tapi biasanya kalau ada kasus yang seperti ini saya melakukan kolaborasi dengan Dokter spesialis Kandungan yaitu Dokter Lina. Gimana apakah pak geng setuju?
Pak Geng : Apakah tidak membahayakan itu bu?
Bu Bidan : Tidak. Selama semuanya berjalan dengan lancar dan keluarga mendoakan semua akan baik-baik saja.
Pak Geng : Kalau begitu bu bidan saya minta persetujuan dulu dari keluarga besar yang disana. (pak geng pun menelpon ibu mertuanya)
Beberapa saat kemudian pak geng langsung menemui ibu bidan.
Bu bidan : Gimana pak, apakah bapak setuju? Kalau ibu ayu dirujuk ke Dokter spesialis kandungan.
Pak Geng : Setelah membicarakannya dengan anggota keluarga kami memutuskan untuk menyetujui agar istri saya dirujuk keDokter spesialis kandungan.
Bu Bidan : Baguslah kalau begitu. Saya akan membuat rujukan. (Bu bidan sambil menulis surat rujukan dan diberikannya kePak geng.

Keesokan harinya Bu bidan, pak geng dan ibu ayu pergi menuju rumah sakit menemui Dokter spesialis kandungan yakni Dokter lina. Kemudian ibu bidan, pak geng dan bu ayu bertemu dengan Dokter lina.


Bu bidan : Selamat pagi Dok.
Bu Dokter : Selamat pagi juga, ada yang bisa saya bantu?
Bu Bidan : Begini Dok. Saya ingin merujuk ibu ini. Perkenalkan Dok nama ibu ini ayu dan yang disebelahnya pak geng yaitu suaminya sendiri. Ibu ini pada masa kehamilannya sering mengalami flek-flek darah yang terdapat pada pakaian dalamnya.
Bu Dokter : Baiklah kalau begitu saya akan memeriksa ibu ayu dulu. Bu ayu silahkan berbaring. (Dokter memeriksa perut ibu)
(Setelah itu)
Bu dokter : silahkan duduk ibu dan bapak. Begini bu gejala-gejala yang ibu alami adalah flek-flek darah. Setelah saya periksa, hal tersebut akan dapat mengganggu proses persalinan ibu nantinya karena apabila tidak segera ditindak lanjuti maka baik sebelum atau saat persalinan ibu akan mengalami pendarahan. Ini resep obat yang harus ibu tebus dan saya harap diminum secara teratur ya buk kemudian saya sarankan untuk 2 minggu lagi ibu datang kesini lagi untuk check-up kembali.
Pak Geng : owh begitu ya bu dokter. Jadi, 2 minggu lagi saya datang ke sini lagi.
Bu dokter : ya pak. Jangan lupa ya pak jaga kesehatan istrinya dan ibu jangan lupa minum obatnya dan jaga bayinya.
Pak Geng dan Bu Ayu : baik bu dokter dan makasih ya.
Satu minggu kemudian, tiba-tiba pada malam hari pukul 11.45 wib telepon ibu bidan berbunyi.
Bu Bidan : halo…
Pak Ade : bu bidan…. Bu bidan…. Istri saya mau melahirkan ,,, bagaimana ini bu bidan? Cepat datang kesini ya bu bidan??

Bu Bidan : baiklah pak.
Sesampainya dirumah keluarga pak Ade, dengan sigap bu bidan masuk dalam rumah dan langsung mengambil tindakan. Beberapa saat kemudian terdengar suara oeek….. oweoek…..oooeoeok.
Pak Ade : Alhamdulillah
Bu Bidan keluar dan diantar oleh pak Ade.
Pak Ade : terimakasih ya bu Bidan.
Bu Bidan : sama-sama pak. Selamat ya pak , anaknya perempuan. Nah, kalau begitu saya permisi dulu ya pak.
Satu minggu kemudian, pak Geng dan bu Ayu menemui dokter Lina.
Pak Geng : selamat pagi bu dokter.
Bu dokter : selamat pagi juga pak, buk. Bagaimana keadaan istrinya?
Pak Geng : setelah minum obat dari ibu, istri saya sudah agak lebih membaik.
Bu dokter : kalau begitu langsung saja ibu keruangan itu untuk diperiksa (diikuti oleh bu dokter).
Beberapa saat kemudian……..
Bu dokter : ibu silahkan duduk dulu buk. Keadaan ibu sudah mulai membaik. Jadi, obatnya diteruskan saja ya buk. Ini resepnya, ditebus ya buk.
Bu Ayu : iya buk kalau begitu kami permisi dulu ya bu dokter. Ayo pak!
Pak Geng : iya buk mari.
Dua hari kemudian Dirumah keluarga pak geng ketika makan siang.
Pak Geng : Bu jangan lupa obatnya diminum.
Karena keasyikan nonton Tv bu ayu lupa minum obat. Hal ini sering dilakukan oleh bu ayu sehingga telah menjadi kebiasaan dan pak geng tidak tidak menyadari hal tersebut.
Dua minggu kemudian ketika pak geng pulang dari sawah pak melihat istrinya merintis kesakitan dan keluat darah yang banyak dikakinya.’
Pak Geng : Bu apa yang terjadi?


Bu Ayu : tidak tahu pak tiba-tiba perut saya sakit dan tiba-tiba keluar darah.
Pak Geng : (Bingung) apa yang harus saya lakukan, (pak geng langsung menelpon Bu dokter). Bu istri saya pendarahan, bagaimana ni buk?
Buk Dokter : Segera saja bawa kerumah sakit pak.
Tiba dirumah sakit, ibu ayu langsung ditangani oleh bu dokter dan ternyata bu ayu harus dioperasi segera dan setelah pak geng mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga maka dengan cepat ibu ayu langsung di operasi . untung saja bayi yang dikandung ibu ayu dan ibu ayu selamat kedua-duanya karena kalau sampai telat keduanya tidak dapat diselamatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar